Selasa, 24 Juni 2014

PAnduan Pembuatan Lembar Kerja Siswa


A.  Pengertian Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap LKS berisi antara lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kegiatan, pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi, dan latihan.
LKS dapat diartikan lembaran-lembaran yang digunakan peserta didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa baik berupa soal maupun kegiatan yang akan dilakukan peserta didik. Prinsipnya LKS tidak dinilai sebagai dasar perhitungan rapor, tetapi sebagai penguat bagi yang berhasil menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan. LKS mengandung permasalahan (problem solving) sehingga siswa dapat mengembangkan pola pikir mereka dengan memecahkan permasalahan tersebut. LKS merupakan bahan ajar cetak yang yang paling sederhana karena komponen isinya bukan pada materi ajar tetapi pada pengembangan soal-soalnya serta latihan. LKS sangat baik dipergunakan dalam rangka strategi heuristik maupun ekspositorik. Dalam strategi heuristik LKS dipakai dalam metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi ekspositorik LKS dipakai untuk memberikan latihan pengembangan.. Selain itu LKS sebagai penunjang untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar dan dapat mengoptimalkan hasil belajar.
Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada siswa. Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah.

Adapun bagi siswa penggunaan LKS bermanfaat untuk:
1.  Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2.  Melatih dan mengembangkan ketrampilan proses pada siswa sebagai dasar penerapan ilmu pengetahuan.
3.  Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan tersebut.
4.  Membantu menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar siswa secara sistematis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran cetak terutama LKS adalah pada pengembangan silabus yang telah dikembangkan sebelumnya, terutama pada analisis kompetensi sampai pada indikator pencapaiannya. Pengembangan indikator dalam silabus haruslah benar-benar mewakili standar kompetensi dan kompetensi dasarnya,karena indikator ini yang akan dijadikan panduan dalam membuat soal. Materi yang ada di dalam LKS merupakan hanya sebuah ringkasan saja tetapi sudah mencangkup tentang apa yang akan dimengerti oleh siswa.
Latihan dan soal-soal yang dikembangkan harus menggunakan berbagai bentuk dan teknik yang beraneka ragam sehingga tidak membosankan. Harus dicantumkan pula bagaimana langkah-langkah pengerjaanya jika soal tersebut berbentuk essay ataupun penugasan. Macam- macam LKS dibagi menjadi dua yaitu LKS terbuka dan LKS tertutup.
1.  LKS tertutup, lembaran kegiatan siswa yang digunakan dalam pembelajaran di kelas secara teratur dan sistematis. Contohnya, biasanya setelah guru menyampaikan materi maka siswa diberikan lembar kegiatan yang harus diselesaikan oleh peserta didik, guru bisa menggunakan LKS tertutup ini
b) LKS terbuka, yaitu LKS yang di dalamnya tidak terikat dengan aturan-aturan. Jadi, siswa disuruh menyelesaikan masalah yang ada di dalam LKS ini dengan caranya sendiri beserta dengan petunjuk guru.

B. Manfaat dan Fungsi LKS
Peran LKS sangat besar dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dan penggunaannya dalam pembelajaran geografi dapat membantu guru untuk mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktifitasnya sendiri. Di samping itu, LKS juga dapat mengembangkan ketrampilan proses, meningkatkan aktifitas siswa dan dapat mengoptimalkan hasil belajar. Manfaat secara umum adalah sebagai berikut :
1.      Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran
2.      Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar
3.      Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistimatis
4.      Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang akan dipelajari melalui kegiatan belajar
5.      Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
6.      Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangka keterampilan proses,
7.      Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep

Adapun manfaat secara khusus sebagai berikut :
1.      Untuk tujuan latihan
Siswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas latihan. Lembar Kegiatan seperti ini sering digunakan untuk memotivasi siswa ketika sedang melakukan tugas latihan.
2.      Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)
Siswa dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian dari serangkaian soal-soal tertentu. Hal ini bermanfaat ketika kita menerangkan penyelesaian soal aplikasi yang memerlukan banyak langkah. Lembaran Kegiatan ini dapat digunakan sebagai pilihan lain dari metode tanya jawab, dimana siswa dapat memeriksa sendiri jawaban pertanyaan itu.
3.      Untuk kegiatan penelitian
Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudian menganalisis data
tersebut. Misalnya dalam penelitian statistika.
4.      Untuk penemuan
Dalam lembaran kegiatan ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatu keadaan tertentu, agar menemukan pola dari situasi itu dan kemudian menggunakan bentuk umum untuk membuat suatu perkiraan. Hasilnya dapat diperiksa dengan observasi dari contoh yang sederhana.
5.      Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka
Penggunaan lembaran Kegiatan siswa ini mengikutsertakan sejumlah siswa dalam penelitian dalam suatu bidang tertentu.

Fungsi LKS dalam proses pembelajaran yaitu:

1.    Dari sudut pandang peserta didik, fungsi LKS sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek, maupun di luar kelas. Sehingga siswa berpeluang besar untuk mengambangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih ketrampilan, memproses sendiri dengan bimbingan guru untuk mendapat perolehannya.
2.    Dari sudut pandang guru, melalui LKS dalam menyelenggarakan proses pembelajaran sudah menerapkan metode membelajarkan siswa, dengan kadar keaktifan peserta didik yang tinggi. LKS merupakan salah satu dari sekian banyak media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena dengan LKS siswa akan merasa diberi tanggung jawab moril untuk menyelesaikan suatu tugas dan merasa harus mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan perhatian penuh terhadap hasil peKegiatanan siswa dalam LKS tersebut. Guru tidak memberi jawaban akan tetapi siswa diharapkan dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah yang ada dalam LKS tersebut dengan bimbingan atau petunjuk dari guru.

C. Karakteristik LKS

1. LKS memiliki soal-soal yang harus dilakukan siswa, dan kegiatan-kegiatan seperti percobaan atau ke lapangan yang harus dilakukan siswa.
2.  Merupakan bahan ajar cetak.
3. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.
4.  Bila berupa kumpulan, memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, daftar pustaka, dan lainnya.
5. LKS umumnya memuat:
a.       Judul
b.      Waktu penyelesaian
c.       KI/KD, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran.
d.      Materi Pokok
e.       Alat dan bahan untuk kegiatan
f.       Prosedur kegiatan (sesuai tujuan pembelajaran, sintaks dalam RPP, dan metode pembelajaran).
g.       Pedoman penilaian dan rubrik

D. Pengembangan LKS
Dalam pengembangan LKS perlu diperhatikan hal-hal penting, diantaranya sebagai berikut.
1.    Mempunyai tujuan yang ingin dicapai berdasarkan silabus, mengandung proses dan kemampuan yang dilatih, serta mengutamakan bahan-bahan yang penting.
2.    Tata letak harus dapat menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis, menunjukan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal sampai akhir, serta desainnya menarik dan indah.
3.    Susunan kalimat dan kata-kata memenuhi kriteria berikut : sederhana dan mudah dimengerti, singkat dan jelas, istilah baru hendaknya diperkenalkan, serta informasi / penjelasan yang panjang hendaknya dibuat dalam lembar catatan peserta didik.
4.    Gambar ilustrasi dan skema sebaiknya membantu peserta didik, menunjukkan cara, menyusun, dan merangkai sehingga membantu anak didik berpikir kritis.

Syarat umum pengembangan LKS sebagai berikut.
1.    Syarat Didaktik
LKS sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses pembelajaran haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya suatu LKS harus mengikuti asas pembelajaran yang efektif, yaitu: memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa yang lamban, yang sedang maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKS dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi siswa untuk mencari tahu, memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa, dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri siswa, pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional dan sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

2.    Syarat Konstruksi
Syarat konstruksi yaitu syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik, menggunakan struktur kalimat yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak mengacu pada buku sumber yang diluar kemampuan keterbacaan, peserta didik menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaaan pada peserta didik untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS, menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata, sehingga akan mempermudah peserta didik dalam menangkap apa yang diisyaratkan LKS, memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi, mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

3.    Syarat teknis, yaitu:
a.    Tulisan
Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi, menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.

b.    Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif kepada penguna LKS. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan.

c.    Penampilan
Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila suatu LKS ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengembangakan LKS adalah:
1.      Melakukan analisis kurikulum baik KI, KD, indikator, maupun materi pokok.
2.      Menyusun analisis kebutuhan LKS,yaitu pembuatan LKS harus membuat suatu konsep/rancangan terlebih dahulu guna mengetahui materi/komponen yang akan dibahas dalam LKS tersebut, sehingga akan lebih mudah dalam pelaksanaannya.
3.      Menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan paduan yang jelas.
4.      Mencetak LKS dan menentukan lembar penilaian.

E. Kelebihan dan Kekurangan LKS serta Cara Mengatasi Kekurangannya

1. Kelebihan LKS
a.       Guru dapat menggunakan LKS sebagai media pembelajaran mandiri bagi peserta didik.
b.      Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
c.       Praktis dan harga cenderung terjangkau tidak terlalu mahal.
d.      Materi didalam LKS lebih ringkas dan sudah mencakup keseluruhan materi.
e.       dapat membuat siswa berinteraksi dengan sesame teman.
f.       Kegiatan pembelajaran menjadi beragam dengan LKS.
g.       Sebagai pengganti media lain ketika media audio visual misalnya mengalami hambatan dengan listrik maka kegiatan pembelajaran dapat diganti dengan media LKS.
h.      Tidak menggunakan listrik sehingga bisa digunakan oleh sekolah di pedesaan maupun di perkotaan.


2.    Kekurangan LKS
a.    Soal-soal yang tertuang pada LKS cenderung monoton, bisa muncul bagian berikutnya maupun bab setelah itu.
b.    Adanya kekhawatiran karena guru hanya mengandalkan media LKS tersebut serta memnfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya siswa disuruh mengerjakan LKS kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali untuk membahas LKS itu.
c.    LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok antara konsep yang akan diajarkan dengan LKS tersebut.
d.    LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal,tidak efektif tanpa ada sebuah pemahaman konsep materi secara benar.
e.    Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak, sehingga siswa terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat.
f.     Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat kognitif, jarang menekankan pada emosi dan sikap.
g.    Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak dipadukan dengan media yang lain.

3.  Cara mengatasi kekurangan dalam penggunaan LKS
a.       Guru diharapkan membuat LKS yang memiliki soal-soal yang beragam, sehingga soal-soal yang ada tidak kebanyakan terulang-ulang.
b.      Peningkatan kualitas professional guru perlu dan juga peningkatan kesadaran seorang guru sebagai pendidik.
c.       Guru sebaiknya tidak terpaku dengan LKS yang dikeluarkan oleh penerbit tetapi diharapkan dengan keprofesionalan guru dapat membuat LKSyang lebih bermutu tinggi dari pada yang dikeluarkan penerbit.
d.      Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan soal sebaiknya guru mempunyai buku pegangan selain LKS dan didalam LKS tidak hanya soal-soal yang wajib diKegiatankan oleh siswa tetapi sejumlah kegiatan-kegiatan lapang untuk peserta didik juga perlu.
e.       Guru bisa memadukan antara media cetak dengan media-media yang menunjang, misalnya audio-visual kalau ada.
f.       Menambah kagiatan – kegiatan yang menstimulus siswa untuk aktif baik bertanya kepada guru maupun menjawab pertanyaan guru.
g.       Untuk menghindari kebosanan guru sebaiknya menggabung media satu dengan yang lain. Ataupun menambah sebuah kegiatan diluar kegiatan yang ada pada LKS tersebut.

F. Implikasi LKS dalam Pembelajaran Biologi
Dengan adanya LKS diharapkan dapat menjadikan peserta didik aktif dan cepat tanggap, serta kreatif dalam memperlajari biologi. LKS dapat digunakan pada peserta didik untuk mengamati kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Dapat pula digunakan dalam pendekatan ketrampilan proses sains pada mata pelajaran biologi, dimana siswa berlatih mengumpulkan konsep tentang materi yang akan dipelajari melalui LKS dan kemudian didiskusikan untuk memperoleh kesimpulan mengenai definisi dan karakteristik materi yang dipelajari.
Pemanfaatan LKS sebagai bahan ajar dan media pembelajaran dilakukan secara optimal, yaitu sebagai sumber perolehan informasi serta media dalam latihan soal. Implementasi pendekatan ketrampilan proses sains, dilakukan sesuai bagan desain pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses sains melalui media LKS. Proses pembelajaran dilakukan dengan terlebih dahulu membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Pembelajaran dilakukan menggunakan berbagai macam metode, yaitu metode penemuan, diskusi, dan latihan soal. Penerapan setiap metode pembelajaran tersebut disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran pada setiap pertemuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar