Jumat, 29 Maret 2013

Zoology avertebrata "Insecta"



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Filum Mollusca” tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum zoologi avertebrata.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik secara materi maupun penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka, kami menerima saran untuk penyempurnaan makalah penulis di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini, dapat memberikan manfaat  bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri sebagai penyusun.
Walaikumsalam Wr.Wb

                                                                                    Metro,  Desember 2012

                                                                                    Penulis


DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................ i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................. 1
1.      Latar Belakang................................................................................. 1
2.      Rumusan Masalah............................................................................ 2
3.      Tujuan............................................................................................... 2
BAB II Pembahasan.............................................................................................. 3
1.      Pengertian filum molussca................................................................. 3
2.      Ciri-ciri tubuh filum mollusca............................................................ 3
3.      Habitat filum mollusca...................................................................... 5
4.      Reproduksi filum mollusca................................................................ 5
5.      Pembagian kelas filum mollusca........................................................ 5
6.      Peranan filum mollusca................................................................... 14

BAB III Kesimpulan........................................................................................... 15
DaftarPustaka





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia perikanan merupakan dunia dimana kita di ajarkan bagaimana kita mengatuhi  segala aspek yang meliputi dunia tersebut. Bidang perikanan tidak hanya sekedar mengetahui pemeliharan ikan serta bagaimana cara menangkapnya saja melainkan menyangkut seluruh kehidupan yang terdapat di dalamnya, salah satunya mengenai organisme yang hidup didalamnya. Diantara beribu-ribu organisme yang daur hidup di air, dapat kita bagi atas beberapa kelompok salah satunya Avertebrata Air atau dapat didefenisikan sebagai hewan yang tidak mempunyai tulang belakang yang sebagian atau seluruh hidupnya di dalam air.
Hewan Avertebrata air mempunyai banyak peranan bagi manusia maupun organisme lainnya, diantaranya bagi sumberdaya manusia maupun sumberdaya perairan. Manfaar avertebrata air bagisumberdaya manusia yakni: Sebagai sumber makanan yang bergizi bagimanusia, Penghasil devisa, Dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan, Campuran bahan-bahan industri.
Adapun manfaat avertebrata air sebagai sumberdaya perairan antara lain: Sebagai pembersih pantai, Sebagai makan hewan lain, Tempat perlindungan dan pemijahan,Sebagai kompetitor ikan.
Selain peranan positif di atas, hewan ini juga mempunyai peranan yang tidak mengutungkan, diantaranya dapat menjadi inang perantara beberapa penyakit seperti demam keong (schistosomiasis) dimana siput sebagai inang perantara, dan penyakit kaki gajah (elephantiasis atau fillariasis) dengan nyamuk sebagai inang perantara. Berbagai avertebrata air juga merupakan inang antara parasit air, Avertebrata air terbagi atas beberapa filum seperti Filum Echinodermata, Filum Porifera, Filum Cinidaria, Filum Crustacea dan banyak lagi, namun  pada makalah ini dapat dijelaskan salah satu Filum diantaranya, yakni Filum Mollusca.

B.     Rumusan Masalah
            Adapun beberapa rumusan masalah yang kami akan bahas dalam makalah ini yakni:
1.      Apakah yang dimaksud dengan filum mollusca ?
2.      Bagaimanakah ciri tubuh dari filum mollusca ?
3.      Bagaimanakah habitat filum mollusca ?
4.      Bagaimanakah reproduksi dari filum mollusca ?
5.      Bagaimanakah pembagian kelas filum mollusca ?
6.      Apa saja yang menjadi peranan filum mollusca ?
           
C.    Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Dapat mengetahui pengertian filum mollusca
2.      Dapat mengetahui ciri tubuh dari filum mollusca
3.      Dapat mengetahui habitat filum mollusca
4.      Dapat mengetahui reproduksi dari filum mollusca
5.      Dapat mengetahui pembagian filum mollusca
6.      Dapat mengetahui peranan filum mollusca









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Filum Mollusca
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Umumnya hewan yang tergolong dalam filum ini memiliki cangkang, namun ada juga yang tidak memiliki cangkang. Cangkang filum hewan ini terbuat dari zat kapur. Umumnya cangkang pada hewan ini terdapat di luar tubuh.
Filum Mollusca terdiri atas lebih dari 100.000 spesies berbagai bentuk tubuh dan cara hidup. Pada filum ini, kolom sudah tereduksi dan hanya terbatas pada daerah sekitar jantung. Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.

B.     Ciri Tubuh Filum Mollusca
Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran, bentuk, struktur, reproduksi, sistem peredaran darah, cara hudup dan habitat.
a.       Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi.Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
b.      Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
Ø  Kaki
Merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Ø  Massa viseral
Adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
Ø  Mantel 
Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.
Ø  Cangkang
Cangkang ada yang sempurna, setengah tereduksi atau bahkan telah hilang sama sekali.
Ø  Sistem saraf
Mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.
Ø  Sistem pencernaan
Mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
Ø  Bagian mulut
Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.
Ø  Sistem Pernafasan
Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.

Ø  Sistem Peredaran Darah
Hampir sebagaian besar moluska mempunyai sistem peeredaran darah terbuka yakni sebuah jantung yang memompa hemolymph melalui pembulu menuju ke hemocoel. Darah terdifusi kembali ke jantung dan dipompa ke seluruh tubuh kembali.

C.    Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.

D.    Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.

E.     Klasifikasi Phylum Mollusca
Mollusca berdasarkan simetri kaki, cangkok, mantel, insang dan sistem syarafnya terbagi atas lima kelas yaitu: kelas Amphineura, kelas Gastropoda, kelas Scapopoda, kelas Cephalopoda dan kelas Pelechypoda atau Bivalvia.

1.      Kelas Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Kelas filum mollusca yang terbesar adalah gastropoda, memiliki lebih dari 40.000 species yang hidup. Sebagian besar gastropoda adalah hewan laut, tetapi banyak juga species air tawar. contohnya bekicot beradaptasi terhadap kehidupan di darat.
Karakteristik dari kelas Gastropoda yang paling khas adalah adanya suatu proses yang dikenal sebagai torsi (torsion). Selama perkembangan embrionik, suatu otot asimetris terbentuk, dan satu sisi dari massa viseral tumbuh lebih cepat bila dibandingkan dengan yang lain. Sebagian besar Gastropoda terlindung dalam cangkang tunggal berbentuk spiral tempat hewan itu dapat masuk menarik ketika ada ancaman. Cangkang tersebut sering kali berbentuk kerucut, tetapi abalon dan limpet memiliki cangkang yang agak pipih. Banyak gastropoda memiliki kepala dan mata yang jelas pada ujung tentakel. Gastropoda merangkak setapak demi setapak dengan perlahan dengan gerakan seperti riak dari kaki yang memanjang.
Gastropoda merupakan salah satu dari beberapa kelompok invertebrata yang telah berhasil menghuni daratan. Keong darat tidak memiliki insang yang khas pada sebagian besar gastropoda akuatik, dan alih-alih menggunakan lapisan rongga mantel untuk berfungsi sebagai paru-paru, yang mempertukarkan udara pernapasan dengan udara luar.
 








               Gambar : Struktur gastropoda
Contoh spesiesnya Misalnya, siput air (Lymnaea sp), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya.
Contoh dari kelas bekicot yang akan kami jelaskan bekicot (Achatina fulica) sendiri terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
Sistem pencernaan mulai dari mulut terus ke faring yang berotot. Pada bagian dorsal faring terdapat sebuah rahang dan di bagian ventral terdapat radula. Dari faring terus ke esophagus, kemudian ke tembolok tipis (crop), lambung, usus halus yang berkelok-kelok dan berakhir di anus. Disebelah kanan dan kiri tembolok tipis terdapat kelenjar ludah yang menuangkan ludah ke dalam faring.
Sistem respirasi dimana bekicot mempunyai paru-paru, oleh sebab itu disebut pulmonata. Paru-paru itu berupa sebuah jaringan pembuluh darah dan berada disebelah luar dinding ruang mantel. Udara masuk dan keluar melalui porus-porus respiratorius.
sistem sirkulasi darah terkumpul dari tubuh, diberi udara dalam paru-paru, lalu di pompa oleh jantung melalui arteri di dalam kepala, kaki dan jerohan. Jantung hanya mempunyai sebuah aurikel dan sebuah ventrikel.
Sistem ekskresi ginjal menyaring kotoran dari ruang pericardial disekitar jantung dan mengelurkannya ke dalam ruang mantel.
Sistem saraf ganglion secara rapat berpasangan dengan saraf serebral (dorsal dari faring dan bukal), saraf kaki, saraf jerohan. Saraf-saraf dari ganglia itu melanjut ke seluruh sistem organ.
Reproduksi dan perkembangbiakan dimana tiap individu bekicot mempunyyai kombinasi sistem reproduksi jantan dan betina. Dalam rumah bekicot bagian atas terdapat ovotestis yang menghasilkan telur dan sperma. Sebuah saluran vas deferens yang panjang mengalirkan sperma dalam penis yang terletak kantong di luar atrium genital. Reseptakulum seminalis  bersatu dengan vagina. Kopulsi berlangsung respikoral, yaitu penis dari tiap individu dimasukkan dalam vagina individu lain untuk memindahkan spematofora. Setelah bekicot terpisah. Telur-telur disatukan dalam kemasan dan diletakkan dalam celah-celah tanah, dibawah dedaunan. Perkembangan terjadi secara langsung
Adapun klasifikasi dari kelas ini adalah sbagai berikut :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Mollusca
Classis             : Gastropoda
Ordo                : Stylommatophora
Familia             : Achatinidae
Genus              : Achantina
Species            : Achantina fulica.

 














            Gambar : Achantina fulica.



2.      Kelas Cephalopoda
Cephalopoda berarti hewan yang menggunakan kepalanya sebagai alat gerak/kakinya, (cephale berarti kepala dan podos berarti kaki), tubuhnya bilateral simetris sebuah kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat penghisap dan sistem saraf yang berkembang baik terpusatkan dikepala. Mereka mempunyai pandangan mata yang sanagt bagus, berenang dengan cepat, menunjukan emosi. Kelompok hewan ini berbadan lunak dan tidak mempunyai cangkang seperti kelas yang lain. Mantelnya menyelimuti skeliling tubuh, membentuk kearah agak longgar pada bagian leher. Sebuah sifon yang menyedot air lewat insang terletak di bawah mantel.
Contoh spesies hewan ini adalah cumi-cumi (Loligo pealii), gurita, (Octopus sp.) dan sotong (Sepia sp.). Jika kita amati, hewan ini memiliki ciri khas, yaitu mempunyai tentakel yang dilengkapi dengan alat pengisap. Alat ini terdapat pada kepala yang berguna untuk menangkap mangsa. Misalnya, pada cumi-cumi dan sotong mempunyai 8 tentakel pendek dan 2 tentakel yang panjang. Nautilus mempunyai sekitar 60-90 tentakel. Gurita mempunyai 8 tentakel.
Sistem Pencernaan Alat pencernaan terdiri atas rongga mulut dengan kelenjar ludah, kemudoin pharynk, oesophagus, lambung, caecum, intestinum, rectum, berakhir di anus. Pada alat pencernaan terdapat kelenjar hati dan pankreas. Di dalam pharynk terdapat rahang chitine seperti tang yang dapat digerakkan oleh otot. Kecuali itu terdapat pula redula seperti halnya pada Gastropoda. Kelenjar ludah terdapat dipermukaan sebelah dorsal pharynk. Pada akhir pharynk terdapat hati.
Sistem ekskresinya berupa nephridia yang berbentuk segitiga,berwarna putih terletak disebelah jantung branchialis. Sistem Saraf Terdiri atas 7 buah ganglion yang terletak di dalam kepala. Pada prinsipnya ganglion tersebut sama halnya dengan Gastropoda, yaitu terdiri atas ganglion cerebral, pedal dan visceral, tepi di samping terdapat ganglion supra buccalis, optis. Sistem peredaran darahnya adalah ganda dengan saluran tertutup. Darah arterial (darah mengandung O2) dipompa oleh jantung sistemik lewat 3 aorta, yaitu aorta anterior, aorta posterior, dan aorta genital. Sistem reproduksi alat kelamin jantan terpisah dengan alat kelamin betina. alat reproduksi jantan terdiri atas testis, saluran vasa diferensia, spermatopheri, alat kopulasi (penis). Alat reproduksi betina terdiri atas ovarium, oviduct, beberapa kelenjar oviduct dan kelenjar nidamental.
Adapun klasifikasi dari kelas ini adalah sbagai berikut :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Mollusca
Classis             : Cephalopoda
Ordo                : Teuthoidea
Familia             : Loliginidae
Genus              : Loligo
Species            : Loligo pealii

3.      Kelas Pelechypoda atau Bivalvia
Hewan ini disebut sebagai bivalvia karena tubuhnya dilindungi oleh cangkangnya yang setangkup, memiliki tubuh simetri bilateral. Hewan golongan ini bernapas dengan insang yang berlapis-lapis yang berbentuk seperti lembaran sehingga disebut juga sebagai Lamelibranchiata (lamela = lembaran, branchia = insang). Dari celah cangkangnya akan keluar kaki yang pipih seperti mata kapak sehingga hewan ini disebut juga Pelecypoda (pelecy = pipih, podos = kaki). Di bagian bawah cangkang terdapat mantel, yang terdiri atas jaringan khusus yang digunakan untuk membungkus alat-alat dalam, seperti alat pencernaan, alat reproduksi, insang, saraf ataupun jantung. Sistem peredaran darahnya terbuka. Di bagian belakang mantel ada sifon yang digunakan untuk jalan masuk dan keluarnya air. Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah Maleagrina margaritivera (kerang mutiara).
Cangkang kerang terdiri atas 3 lapisan, yaitu:Lapisan periostrakum, merupakan lapisan paling luar dan tersusun atas zat tanduk.Lapisan prismatik, merupakan lapisan tengah yang tebal, terdiri atas zat kapur. Lapisan nakreas, merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas zat-zat kapur yang halus. Lapisan ini disebut juga sebagai lapisan mutiara.
Adapun klasifikasi dari kelas ini adalah sbagai berikut :
Kingdom           : Animalia
Phylum              : Mollusca
Classis                : Pelecypoda
Ordo                  : Eulamellibranchia
Familia               : Unionidae
Genus                : Anadonta
Species               : Anadonta woodina
 















                                                Gambar : Struktur tubuh bivalvia
4.      Kelas Amphineura
Anggota-anggota kelas ini secara jelas  adalah hewan-hewan bilateral simentris kaki terletak ventral memanjang. permukaan dorsal tertutup dengan spikula-spikula berlendir atau yang lebih tipikal. Semua Amphineura hidup di  laut bersifat diesius atau hermaprodit.
Contoh spesiesnya Chiton (Cryptochiton sp.) adalah hewan laut dengan bentuk oval dan cangkang yang terbagi menjadi delapan lempengan dorsal (namun demikian, tubuhnya sendiri tidak bersegmen). Biasanya hewan ini yang melekat ke batuan di sepanjang pantai pada saat pasang surut. 
Saluran Pencernaan makanan: terdiri atas mulut yang dilengapi dengan lidh parut, yaitu lidah dengan gigi tersusun dari zat kitin. Lidah ini disebut radula. Dari mulut, saluran pencernaan masuk ke lambung (ventrikulus), usus (intestium), dan anus. Sistem peredaran darah: dipompa menuju insang melalui aorta dan sinus. Hewan ini memiliki dua ginjal untuk membuang zat sisa. Hewan ini berkembangbiak dengan cara fertilisasi secara eksternal. Telur berkembang menjadi larva yang di sebut dengan larva trokofor kemudian berkembang  menjadi individu dewasa.






 














                                    Gambar : struktur tubuh chiton

5.      Kelas Scapopoda
Scaphopoda memiliki cangkang, berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Hidupnya di laut dan terpendam di dalam pasir atau lumpur. Tubuh memanjang, dorsoventral. Kepala rudimeter, kaki lancip, berlobus dan brguna untuk menggali lumpur.
Contoh sepsiesnya yaitu Dentalium vulgare. Disebut dentalium karena cangkang cangkangnya menyerupai gigi-gigi (dentis). Panjang tubuhnya biasanya 2,5-5cm. Ada yang hanya 4mm, tapi ada pula yang panjangnya 25cm. Sirkulasi air untuk pernafasan di gerakan oleh kaki dan silia. Pertukaran gas terjadi di mantel. Kelamin terpisah. Perkembangan melalui larva trokofor dan viliger. Hewan ini bernapas dengan mantel.
 









Gambar : struktur Scaphopoda

F.      Peranan
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
·         Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp), kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp) cumi-cumi (Loligo pealii), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
·         Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
·         Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
·         Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.

Mollusca yang merugikan bagi manusia:
·         Misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman.
·         Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kami dapat menarik beberapa kesimpulan dari isi makalah ini yakni :
·         Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak.Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.Hewan ini tergolong triploblastik selomata.
·         Filum ini dibagi atas 5 klas yakni : Amphineura, Scaphopoda, Gastropoda, Bivalvia/Pelecypoda, dan Cephalopoda
·         Mollusca beberapa diantara mempunyai keunrungan dan kerugian, salah satu keuntungannya yakni dapat di jadikan sebagai sumber makanan yang berprotein tinggi untuk manusia maupun organisme lainya dan kerugiannya adalah beberapa jenis dari gatropoda dapat merusak sawah atau tanaman para petani.

B.     Saran
Kami menyadari penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu mohon kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun agar nantinya kami dapat memperbaikinya di penulisan kami selanjutnya. Terimakasih








DAFTAR PUSTAKA

Suwarni.2008.Avertebrata Air. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Jurusan Perikanan. Universitas Hasanuddin : Makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar