Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penggolongan makhluk
hidup disebut taksonomi. Tujuan taksonomi adalah unttuk mengetahui hubungan
antara satu kelompok (kategori) makhluk hidup dengan kelompok makhluk hidup lainnya.Sampai
akhir abad 19,jasad hidup dibedakan menjadi 2 kingdom yaitu kingdom plantae dan
kingdom animalia.Kemudian setelah pengembangan mikroskop dan para biologi
ciri-ciri morfologis dan fisiologis dari mikroorganisme-mikroorganisme,maka
jelaslah bahwa mikroorganisma itu tidak termasuk ke dalam kingdom plantae dan
dalam kingdom animalia sungguh banyak mikroorganisma yang mempunyai ciri-ciri
seperti tumbuhan dan hewan.Dalam tahun 1866 Ernst Haeckel (1834-1919)
mengusulkan kingdom yang ketiga yaitu protista yang mencakup semua
mikroorganisma seperti bakteria,fungi, protozoa dan mikroalgae.Namun
berdasarkan hasil-hasil penelitian,ternyata bahwa antara protista sendiri masih
bisa dibedakan menjadi 2 tipe sel, yaitu: sel-sel prokaryotik dan
eukaryotik.Klasifikasi makhluk hidup bersifat artifisial,artinya masih masih
memerlukan perbaikan-perbaikan atau revisi.
A.
Klasifikasi Makhluk Hidup Menurut H.R. Whittaker
Klasifikasi atau pengelompokan mahluk hidup ke dalam
lima kingdom (lima kerajaan) dikemukakan oleh R.H Whittaker pada tahun
1969. Pengklasifikasian ini didasarkan pada ciri-ciri morfologi,anatomi
dan fisiologinya. Dalam klasifikasi lima kingdom, mahluk hidup dikelompokkan
kedalam kingdom (kerajaan) monera, protista, fungi, plantae dan animalia.
1. Kingdom
Monera
Monera
merupakan mahluk hidup ber sel satu (unisel) dengan inti sel tidak
dilapisi dengan membran inti (prokariotik). Kerajaan monera dibagi menjadi dua
divisi yaitu bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobacteria). Bakteri merupakan mahluk hidup yang berkembang biak
dengan membelah diri dan mempunyai habitat di air, tanah dan udara. Bakteri
mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat menggunakan
mikroskop.Berdasarkan bentuknya, bakteri ada yang berbentuk bulat
(coccus), batang (basil), spiral dan koma (vibrio)
Bakteri
mempunyai peranan yang besar bagi kehidupan manusia, diantaranya :
·
Sebagai pengurai (saprovor),
bersama-sama dengan jamur, bakteri menguraikan mahluk hidup yang sudah mati
untuk diubah menjadi zat anorganik.
·
Penghasil antibiotik untuk pengobatan
penyakit.
·
Penghasil bahan pangan, misalnya
pemanfaatan bakteri untuk pembuatan cuka, yoghurt, nata de coco.
·
Pengikat N2 bebas di udara
Selain itu,
ada pula bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia karena bakteri tersebut
merupakan penyebab penyakit pada manusia, diantaranya :
·
Salmonella thyphosa, penyebab penyakit tifus
·
Mycobacterium tuberculosis, penyebab
penyakit TBC
·
Mycobacterium leprae, penyebab penyakit lepra
·
Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis
·
Shigella dysentriae , penyebab penyakit disentri basile
·
Diplococcus pneumoniae, penyebab
penyakit radang paru-paru
·
Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera
2.
Kingdom Protista
Protista merupakan organisme eukariotik (mempunyai
lapisan membran inti sel), uniseluler (bersel satu) yang hidup soliter atau
berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa),
protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame
mold).Protista mirip hewan (protozoa).Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan
menjadi 5 kelas yaitu:
·
Flagellata atau Mastigophora
Flagellata umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan
dan manusia. Mempunyai buluh cambuk dan bentuk tubuh tetap. Berkembangbiak
dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi.
contoh : Euglena viridis, Volvox globator, Tripanosoma cruci.
·
Ciliata
Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu
getar. Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima
rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Contoh :
Paramecium sp., Balantidium coli.
·
Rhizopoda/Sarcodina
Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam
yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar.
Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh : Amoeba sp.,
Entamoeba histolytica.
·
Sporozoa
Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan
mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit.
Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri
berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang berlangsung
dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada
tubuh nyamuk). Contoh : Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, Plasmodium
ovale penyebab penyakit malaria.
3. Kingdom Fungi
Merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh
makanan dengan cara menguraikan sisa makhluk hidup lain. Menyerupai tumbuhan
namun tidak memiliki klorofil. Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler,
memilki dinding sel yang jelas, contoh: jamur dan ragi/khamir. Jamur
multiseluler tersusun atas rangkaian sel-sel yang membentuk benang dengan atau
tanpa sekat melintang, disebut hifa. Hifa dapat berfungsi sebagai
penyerap makanan yang dilakukan oleh miselium (kumpulan hifa ). Fungi
pada umumnya bersifat saprofit (organisme yang hidup dan makan dr bahan organik
yg sudah mati atau yg sudah busuk) dan parasit (organisme yg hidup dan mengisap
makanan dr organisme lain yg ditempelinya).Jamur dibagi menjadi 6 divisi,
yaitu Myxomycotina (jamur lendir), Oomycotina, Zygomycotina,
Ascomycotina, Basidiomycotina dan Deuteromycotin.
4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kingdom
plantae mempunyai ciri eukariotik multiseluler, mempunyai dinding sel yang
tersusun atas selulosa, mempunyai klorofil sehingga bersifat autotrof (dapat
menghasilkan makanan sendiri).Kingdom plantae terdiri atas divisio bryophyta
(lumut), pteridophyta (paku) dan spermatophyta (tumbuhan berbiji)
5. Kingdom Animalia
Kingdom
animalia mempunyai ciri eukariotik multiseluler, bersifat heterotrof (tidak
dapat menghasilkan makanan sendiri), bergerak aktif. Berdasarkan
keberadaan tulang belakangnya dibedakan menjadi avertebrata (tidak bertulang
belakang) dan vertebrata (bertulang belakang).
B. Karakteristik atau Ciri-Ciri
Utama Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak dapat dilihat
dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu untuk dapat
melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain.Mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga
diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian.
Ciri-ciri
utama dari suatu mikroorganisme dikelompokan sebagai berikut :
1.
Morfologi
Mikroba pada
umumnya sangat kecil, ukurannya dinyatakan dalam mikrometer.Oleh karena
ukurannya yang kecil diperlukan mikroskop untuk melihat mikroba. Mikroskop yang
digunakan tergantung pada kecermatan yang diinginkan oleh peneliti.
2.
Sifat Kimiawi
Sel terdiri
dari berbagai bahan kimia. Bila sel mikroba diberi perlauan kimiawi, maka sel
ini memperlihatkan susunan kimiawi yang spesifik. Sebagai contoh, bakteri Gram
negatif memiliki lipopolisakarida dalam dinding selnya, Sedangkan bakteri Gram
positif tidak. Sebaliknya pada banyak bakteri Gram positif terdapat asam
teikoat. Bahan kimia ini tidak ditemukan pada gram negatif. Dinding sel fungsi
dan algae berbeda dari bakteri. Pada kelompok virus, pembagian dilakukan
berdasaran asam inti yang dikandung, apakah merupakan DNA atau RNA.
3.
Sifat Biakan
Zat hara
yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme berbeda ada mikroorganisme yang
hanya dapat hidup dan tumbuh bila diberikan zat hara yang kompleks (serum,
darah). Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan bahan inorganik saja atau
bahan organik (asam amino, karbohidrat, purin, pirimidin, vitamin, koenzim)
selain itu beberapa mikroorganisme hanya dapat tumbuh pada sel hidup, berupa
inang, telur, bertunas, biakan jaringan.
4.
Metabolisme
Proses
kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan reaksi kimiawi yang disebut
metabolisme. Berbagai macam reaksi yang terjadi dalam metabolisme dapat
digunakan untuk mencirikan mikroorganisme.Untuk
kelangsungan hidup sel-sel mikroorganisma dibutuhkan nutrien tertentu untuk
dioksidasi dalam tubuh sehingga dihasilkan sejumlah energi untuk kelangsungan
hidup mikroorganisma tersebut.Keseluruhan reaksi-reaksi kimia yang mencakup
proses-proses bioenergi dan biosintesis merupakan reaksi-reaksi kimia yang
sangat komplaks disebut mikroorganisma.Metabolisma pada sel-sel mikroba
berbeda-beda,tergantung kepada jenis jasadnya.Ada yang menggunakan cahaya
sebagai sumber energi dan ada pula yang menggunakan senyawa-senyawa kimia
sebagai sumber energi untuk biosintesis di dalam tubuhnya. Jasad hidup juga
berbeda-beda caranya dalam mensintesis komponen-komponen yang menyusun tubuhnya
selama pertumbuhan. Berbagai macam reaksiyang terjadi di dalam tubuh jasad
hidup dapat dikataliser oleh sejenis protein yang dikenal sebagai enzim juga
bervariasi menurut jenis organismanya.
5.
Sifat Antigenik
Bila
mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan terbentu antibodi yang mengikat
antigen. Antigen merupakan bahan kimia tertentu dari sel mikroba. Antibodi ini
bersifat sangat spesifik terhadap antigen yang menginduksinya. Oleh karena
mikroorganisme memiliki antigen yang berbeda, maka antibodi dapat digunakan
untuk mencirikan (rapid indentification) terhadap mikroorganisme. Reaksi ini
sangat sepesifik sehingga dapat disebut sebagai lock and key system.
6.
Sifat Genetik
DNA
kromosomal mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan spesifik bagi mikroorganisme
tersebut sehingga dapat digunakan untuk pencirian mikroorganisme. Di dalam sitoplasma sel mikroorganisme juga terdapat DNA yang disebut
plasmid DNA.Molekul-molekul DNA yang terdapat dalam sitoplasma ini mampu
mengadakan replikasi sendiri di dalam sel-sel bakteri dan adanya sifat ini
merupakan suatu ciri khusus dari suatu mikoorganisma. Misalnya kemampuan untuk
menghasilkan toksin,menjadi tahan
(resisten) terhadap antibiotika.
7.
Patogenitas
Mikroba
dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya untuk menimbulkan penyakit merupakan
ciri khas mikroorganisme tersebut selain itu terdapat pula bakteri yang memakan
bakteri lainnya (Bdellovibrio) dan virus (bakteriofag)yang menginfesi dan
menghancurkan bakteri.
8.
Sifat Ekologi
Habitat
merupakan sifat yang mencirikan mikroorganisme. Mikroorganisme yang hidup di
lautan berbeda dengan air tawar. Mikroorganisme yang terdapat dalam rongga
mulut berbeda dengan saluran pencernaan.Contoh mikroba
yang menghuni habitat air laut umumnya berbeda dengan mikroba yang hidup di
rongga mulut akan berbeda dengan populasi mikroba yang terdapat di bagian
saluran pencernaan makanan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar