BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengetahuan tentang Anatomi dan
Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar/basic
bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah
ini akan dibahas tentang Anatomi Sistem Reproduksi pada Manusia yang
menerangkan tentang Anatomi Saluran Reproduksi Wanita. Materi
reproduksi pada manusia ini merupakan kelanjutan pelajaran sebelumnya. Pada
pelajaran sebelumya telah dibahas tentang sistem organ repoduksi pria.
Sedangkan pada pertemuan kali ini akan dibahas tentang sistem organ reproduksi
wanita yang meliputi struktur organ reproduksi perempuan, pengaturan hormonal
sistem reproduksi perempuan, dan masa perkembangan perempuan.
Struktur
organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi eksternal dan organ
reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi
mons veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora, klitoris, vestibula,
mulut vagina dan perineum. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium, tuba
fallopii, uterus dan vagina. Sistem reproduksi pada manusia akan
mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil
baligh. Seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan
hormon wanita yaitu estrogen. Hormon estrogen berfungsi mempengaruhi timbulnya
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus,
suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar.
Allah SWT menjelaskan
proses tersebut terdapat dalam Q.S. Al- mu’minun: 12-15
mengenai system reproduksi pada manusia,
yaitu:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ
مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ ﴿١٢﴾
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ
مَّكِينٍ ﴿١٣﴾
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً
فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَاماً فَكَسَوْنَا
الْعِظَامَ لَحْماً ثُمَّ أَنشَأْنَاهُ خَلْقاً آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ
أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ ﴿١٤﴾
ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ
﴿١٥﴾
Artinya:
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).
14. Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.
15. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu
sekalian benar-benar akan mati.
(Q.S. Al- mu’minun: 12-15)
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita?
2. Apa saja
hormon yang mengatur sistem reproduksi wanita?
3. Bagaimana
masa perkembangan wanita sebelum masa kehamilan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa
mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita.
2. Mahasiswa
mengetahui hormon yang mengatur sistem reproduksi wanita.
3. Mahasiswa
mengetahui masa perkembangan wanita sebelum masa kehamilan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sistem
Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita
terdiri atas genitalia eksterna dan genitalia interna.
1.
Genitalia
Eksterna
Genitalia
eksternal secara kesatuan disebut vulva atau pudendum yang merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Genitalia
eksterna terdiri dari:
a. Mons
Pubis (mons veneris), merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak
menandung jaringan lemak. Bagian ini tertutup
rambut setelah pubertas.
b. Labia
Mayora (bibir besar), adalah dua lapisan longitudinal
yang merentang kebawah dari mons pubis dan menyatu pada sisi posterior
perineum.
c. Labia
Minora (bibir kecil), adalah lipatan kulit
diantara labium mayor, tetapi mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar
keringat. Labium mayor dan labium minor berfungsi
untuk melindungi vagina. Pertemuan lipatan-lipatan
labium minor dibawah klitoris disebut prepusium dan area lipatan di bawah
klitoris disebut frenulum.
d. Klitoris, merupakan organ erektil
yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara
struktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung dua korpus
kavernosa yang terdiri dari jaringan erektil. Klitoris terdiri dari dua krura
(akar), satu batang dan satu glans klitoris bundar yang mengandung banyak pembuluh
darah dan ujung syaraf perasa yang sangat sensitif.
e. Vestibula, adalah area yang
dikelilingi oleh labium minor yang menutupi mulut uretra, mulut vagina, dan duktus
kelenjar bartholini. Kelenjar bartholini hampir sama dengan kelenjar
bulbouretral pada laki-laki. Kelenjar ini memproduksi beberapa tetes sekresi
mucus untuk membantu melumasi orifisium vaginal saat eksitasi vaginal seksual.
f. Orifisium uretra, adalah jalur keluar urin
dari kandung kemih, tepi lateralnya mengandung duktus untuk kelenjar parauretral
(skene) yang dianggap hampir sama dengan kelenjar prostat pada laki-laki.
g. Mulut vagina, terletak dibawah
orifisium uretra. Himen (selaput darah) adalah suatu membran yang bentuk dan
ukurannya bervariasi, melingkari mulut vagina.
h. Perineum, yaitu kulit antara
pertemuan dua lipatan labium mayor dan anus.
2.
Genitalia Interna
Terdiri dari ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina.
Ovarium,
panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm dan tebal 1 cm dengan bentuk oval seperti kacang
kenari. Ovarium berada di dalam rongga badan, di
daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum
yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi ovarium
yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron. Struktur
ovarium dilapisi epitelium germinal (permukaan), jaringan ovarium tersusu dari:
1) Medula ovarium, merupakan area terdalam yang mengandung pembuluh darah limfa,
serabut syaraf, sel-sel otot polos dan del-sel jaringan ikat.
2) Korteks, merupakan lapisan stroma luar yang rapat, mengandung folikel
ovarium (unit fungsional pada ovarium).
a. Dua
tuba uterin (tuba fallopii), bagian pangkal tuba fallopii berbentuk corong yang disebut infundibulum.
Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap
ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh
infudibulum akam masuk ke tuba fallopii. Tuba fallopii berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus. Tuba
fallopii atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan
dan kiri ovarium) dengan panjang 10 cm dan
diameter 0,7 cm, yang ditopang ligamen besar uterus. Salah satu ujungnya
melekat pada uterus dan ujung lainnya membuka kedalam rongga pelvis.
Fertilisasi biasanya terjadi di 1/3 bagian atas tuba fallopii. Tuba fallopii
terdiri dari:
1) Infundibulum, adalah ujung terbuka yang menyerupai corong.
2) Ampula, merupakan bagian tengah segmen tuba.
3) Istimus, merupakan segmen terdekat dari uterus.
b. Uterus (kantung peranakan) atau rahim, merupakan
rongga pertemuan tuba fallopii kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir
dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus
berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus
terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis
otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium
(dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi
uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah.
Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari
ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi. Saat tidak hamil uterus
memiliki ukuran panjang 7 cm, lebar 5 cm, dan diameter 2,3 cm. organ ini
terletak pada rongga pelvis diantara rektum dan kandung kemih. Bagian-bagian
uterus:
1) Dinding uterus, terdiri dari bagian
terluar serosa (perimetrium), bagian tengah (meometrium) yang merupakan lapisan
otot polos dan bagian terdalam (endometrium) bagian yang menjalani perubahan
siklus selama menstruasi dan membentuk lokasi implantasi untuk ovum yang
dibuahi.
2) Fundus uterus, merupakan bagian
bundar yang letaknya superior terhadap mulut tuba fallopii.
3) Badan uterus, merupakan luas
berdinding tebal yang membungkus rongga uterus.
4) Serviks, merupakan leher bawah uterus yang
terkontriksi.
5) Portio vaginalis, merupakan bagian
serviks yang menonjol kedalam ujung bagian atas vagina.
c. Vagina, merupakan saluran akhir dari saluran
reproduksi bagian dalam pada wanita. Ukuran vagina bervariasi tetapi panjang
sekitar 8-10 cm. Organ ini menghadap uterus pada sudut 45 derajad. Vagina
bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian
terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian
terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa)
menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut
dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat
bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan
dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
B.
Pengaturan Hormonal Sistem Reproduksi Wanita
Ketepatan pola siklus sistem reproduksi wanita
diatur melalui keseimbangan hormon hiphotalamus (GnRH), hiphofisis (FSH
dan LH), dan hormon ovarium (estrogen dan progesteron).
1.
Hormon Estrogen
Hormon ini merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi terutama lapisan
mukosa dan lapisan otot tuba uterin, uterus dan vagina. Estrogen juga
mempengaruhi konfigurasi tubuh total melalui peningkatan pembentukan tulang dan
peningkatan penumpukan lemak dalam semua lapisan sub cutan terutama diarea
bokong, paha, dan payudara..
Fungsi estrogen pada kehamilan yaitu:
a. Pembesar uterus.
b. Pembesaran kelenjar mammae dan pertumbuhan jaringan kelenjar mammae.
c. Pembesaran genitalia eksterna.
2.
Hormon progesteron
Efek khusus progesteron yang penting untuk perkembangan kehamilan yang
normal adalah sebagai berikut:
a. Progesteron merangsang pertumbuhan endometrium, sehingga uterus lebih lanjut
untuk mempersiapkan terhadap implantasi ovum yang sudah dibuahi dengan jalan
menghambat kontraksi uterus sehingga ovum yang sudah tertanam dapat bertahan.
b. Progesteron menyebabkan sel-sel desidu berkembang dalam endometrium uterus.
c. Progesteron mempunyai pengaruh khusus dalam menurunkan kontraktilitas
uterus gravid.
d. Progesteron juga menyokong perkembangan ovum sebelum implantasi.
e. Progesteron yang disekresi selama kehamilan juga membantu menyiapkan
kelenjar mammae untuk laktasi.
C.
Masa Perkembangan Wanita
Wanita biasanya sebelum masa kehamilan
terlebih dahulu mengalami masa-masa sebagai berikut:
1.
Pubertas
Dimulai antara usia 9-12 tahun untuk mulai adanya sekresi FSH dan LH oleh
kelenjar hipofisis anterior. Hormon-hormon ini menyebabkan ovarium untuk
menghasilkan estrogen,, dimana estrogen menyebabkan:
a.
Pertumbuhan uterus dan
tuba uteri.
b.
Penebalan epithelium
vagina.
c.
Perkembangan payudara.
d.
Perkembangan rambut
pubis dan rambut aksial.
e.
perkembangan khontur
khas wanita dengan pelebaran pelvis dan karakteristik deposit lemak pada paha
dan abdomen bagian bawah.
2. Siklus Menstruasi
Menstruasi
menjadi siklus reguler, yang setiap siklus berlangsung antara 28 hari dengan
ditandai keluar dari uterus yang disebut “ MENSTRUASI”. Pada saat pubertas
terdapat sekitar 300.000 ovum (pada kedua ovarium), tetapi hanya sekitar 500
ovum yang dapat menjadi matur dan dikeluarkan hanya 1 buah setiap silkus
menstruasi.
Silkus
Menstruasi
Ovarium
(-) (+)
Keterangan:
a. FHS
merangsang perkembangan folikel diovarium.
b. Folikel
yang berkembang akan mensekresi estrogen (estrogen akan menghambat sekresi FHS sehingga
perkembangan folikel berhenti dan hanya folikel yang sudah menghasilkan
estrogen yang dapat berkembang).
c. Estrogen
menyebabkan endometrioum dalam fase proliferasi.
d. Estrogen
makin tinggi dan menimbulkan umpan balik yang positif terhadap Lh sehingga
kadar LH meningkat tajam dan terjadilah ovulasi.
e. Sisa
folikel berubah menjadi corpus luteum yang menghasilkan estrogen dan
progesteron, mulailah endometrium fase sekresi.
f. Corpus
luteum kemudian berubah menjadi corpus albicanst yang tak menghasilkan hormon
lagi sehingga endomentrium rontok dan terjadilah menstruasi.
Hari 1 Hari 1
Menstruasi Menstruasi
Estrogen Estrogen
Progesteron
3.
Kehamilan
Bila
ovum mengalami fertilisasi berlansung suatu rangkaian peristiwa lengkap yang
dinamakan kehamilan atau gestasi.
Beberapa
proses terjadinya kehamilan adalah:
a. Pematangan ovum
Sebelum ovum
dikeluarkan dari folikel, masing-masing dari 23 pasang kromosom melepaskan
salah satu pasangan sehingga 23 kromosom yang berpasangan tetap berada dalam
ovum yang matang. Pada saat iu terjadi ovulasi dan segera setelah itu timbul
fertilisasi.
b.
Fertilisasi
ovum
Setelah koitus
pertama kali sperma ditrasport melalui uterus keujung ovarium tuba fallopii
hanya dalam 5 menit. Dari ½ juta sperma yang diletakkan dalam vagina hanya 1000
smpai 3000 yang berhasil melintasi tuba falopii untuk mendekati ovum, karena
alsan berikut: zona pelusida ovum mempunyai
struktur kisi-kisi dan sekali ovum ditembus, suatu zat ( mungkin salah satu
dari enzim-enzim protealitik kromosom seperma). Berdifusi keluar dari ovum,
masuk kedalam kisi-kisi untuk mencegah penembusan oleh seperma lain. Setelah
seperma masuk ke ovum, kepalanya membengkak cepat untuk membentuk pronukleus
jantan, kemudian 23 kromosom pronukleus jantan dan 23 dari pronukleus betina
saling bersekutu kembali sehinga unsur menjadi 46 kromosom (23 pasang) dalam ovum yang telah
mengalami fertilisasi.
Transpor dan
implantasi ovum yang sedang berkembang.
1. Pemasukan
ovum kedalam tuba fallopii
Bila terjadi
ovulasi ovum bersama dengan sel-sel granulose yang melekat pada kumulus
ooforus, di keluarkan langsung kedalam rongga peritonium dan kemudiam masuk kesalah
satu tuba fallopii. Ujung masing-masing tuba secara alamiah menutuipi ovarium.
Adanya arus cairan lambat yang menuju keostium, dengan cara ini ovum masuk
salah satu tuba fallopii atau ketuba fallopi sisi lain.
2. Transpor
ovum melalui tuba fallopii
Fertilisasi ovum
kedalam normal berlangsung segera setelah ovum masuk tuba fallopii. Di butuhkan
waktu tiga hari lagi untuk mentranspor ovum melalui tuba kerongkongan uterus.
Transfor ovum melalui tuba fallopii yang berjalan lambat memungkinkan beberapa
stadium pembelahan terjadi sebelum ovum masuk keuterus. Selama ini secret dalam
jumlah besar oleh sel-sel sekretoris melapisi tuba fallopii. Secret
dipergunakan untuk memberi makan pada ovum yang sedang berkembang.
3. Implantasi
ovum dalam uterus
Setelah mencapai
uterus ovum biasannya tetap dalam rongga uterus empat sampai lima har lagi
sebelum mengadakan implantasi dalam endometrium. Jadi pada hari ketujuh atau
kedelapan setelah ovulasi ovum mendapatkan makan secret dari endometrium yang
dinamakan “susu uterus”. Ovum yang sedang berkembang berada dalam stadium
blastokista, setelah implantasi berlangsung sel-sel fotroblast dan sel-sel yang
terletak dibawahnya berproliferasi dengan cepat dan bersama dengan sel-sel yang
berasal dari endometrium ibu membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan.
4. Nutrisi
embrio pada permulaan kehidupan intrauteri
Sel desidua di
gunakan oleh embrio untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat selama minggu
pertama setelah implantasi, ini merupakan satu-satunya cara memperoleh zat gizi
yang diperlukan.
Fungsi plasenta
§ Fungsi
utama plasenta memungkinkan difusi bahan makanan dari dalm darah ibu kedalam
darah fetus dan difusi hasil-hasil ekskresi dari fetus kembali masuk ke dalam
ibu.
§ Difusi
oksigen melalui membran plasenta.
§ Difusi
karbon dioksidasi melalui membran plasenta.
§ Difusi
bahan makanan melalui membran plasenta.
§ Absopsi
aktif oleh membran plasenta.
§ Ekskresi
melalui membran plasenta.
Pada kehamilan plasenta membentuk:
a.
Gonadotropin
korionik manusia
Suatu
glikoprotein yang mempunyai berat molekul 30.000 serta struktur molekul dan
fungsinya sangat mirip dengan hormon luteinisasi yang disekresi oleh hopofisis.
Dan fungsi yang sangat penting adalah mencegah infolusi normal korpus luteum
pada akhir siklus seksual wanitya.
b.
Estirogen
progesteron
Estrogen
Berasal
dari ovarium dan kortex adrenal. Estrogen ovarium: beta estradial (terutama)
dan estrogen. Dikeluarkan diurine dalam bentuk estriol.
Efek
1) Ciri
seks primer
-
Uterus: lebih peka pada
rangsangan mekanis dan oksitosin. Dan timbul fase proliferasi endometrium
(tumbuh menebal).
-
Vagina: kornitivikasi.
2) Ciri
seks sekunder
-
Mamma, pinggul lebar
dan suara tinggi
-
Lemak banyak
-
Garis epifise menutup
lebih cepat
-
Retensi Na dan air
Progesteron
Berasal
dari corpus luteum dan placenta (hamil).
Efek:
-
Uterus: fase sekresi
(kelenjar dan pembuluh darah lebih banyak) dan kurang peka pada rangsangan
mekanis dan oksitoxin (sehingga progesteron dipakai sebagai anti abortivum).
-
Retensi NA dan air
c.
Somatomammotropin
korionik manusia
Efek
penting Somatomammotropin korionik manusia yaitu:
-
Menyebabkan
perkembangan sebagian payudara
-
Pengendapan protein
jaringan dalam serupa seperti yang dilakukan hormon opertumbuhan
-
Metabolisme glukosa dan
metabolisme lemak pada sang ibu.
Karena
itu, mulai tampak bahwa somotomamotropin korionik manusia merupakan hormon
metabolik umum yang mempunyai dampak nutrisi bagi ibu dan fetus.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Struktur
organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi eksternal dan organ
reproduksi internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi
mons veneris (mons pubis), labium mayora, labium minora, klitoris, vestibula,
mulut vagina dan perineum. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium, tuba
fallopii, uterus dan vagina. Di dalam sistem reproduksi wanita terdapat hormon
yang mengatur siklus dalam ovarium yaitu hormon estrogen dan progesteron.
Selain itu, sistem reproduksi wanita juga terdapat masa perkembangan wanita
antara lain pubertas, siklus menstruasi dan kehamilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar