BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman
hayati yang melimpah perlu di kelompokan berdasarkan persamaan. Pengelompokan
atau klasifikasi ini bertujuan untuk menyederhanakan objek studi mahluk hidup
yang beranekaragam sehingga mudah dipelajari. Sistem klasifikasi dibedakan
menjadi tiga macam yaitu sistem artifisial atau sistem buatan (berdasarkan
struktur morfologi, anatomi, maupun fisiologi), sistem alam (berdasarkan
morfologi), dan sistem filogeni (berdasarkan teori evolusi).
Filum mollusca
merupakan kelompok hewan terbesar kedua dalam kerajaan binatang, setelah filum
Arthropoda dengan anggota yang masih hidup berjumlah sekitar 75 ribu jenis,
serta 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca bersifat kosmopolit, artinya
ditemukan di mana-mana, di darat, payau, di laut, di air tawar mulai dari
daerah tropis hingga daerah kutub. Dari palung benua di laut sampai pegunungan
yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita. Mollusca
terbagi dalam lima kelas
yaitu Gastropoda, Scaphopoda, Amphineura, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
B. Tujuan
a)
Mengetahui filum
mollusca.
b)
Mengetahui ciri-ciri
mollusca.
c)
Mengetahui jenis-jenis
molusca.
d)
Untuk mengetahui
angota-anggota kelas dari filum mollusca.
e)
Mengetahui
keuntungan dan kerugian mollusca bagi manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Mollusca
Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus =
lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Mollusca adalah golongan hewan yang bertubuh lunak, tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur
(Kalsium karbonat). Cangkang ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh yang
disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional yaitu ekstoderm,
mesoderm dan endoderm. Hewan ini memiliki coelem yang sempit dan tergolong triploblastik selomata.
|
B. Ciri-ciri Filum Mollusca
Ciri-ciri umum dari filum mollusca yaitu :
a. Tubuh lunak, tidak bersegmen
b. Kaki berbentuk pipih, lebar dan berotot
c. Sekresi zat cangkang = kalsium karbonat
d. Simetri tubuhnya bilateral
e. Memiliki kelenjar lendir yang terdapat pada kelenjar pembuat bahan
cangkok
f. Ada bagian tubuh yang berperan sebagai kaki
g. Reproduksi seksual
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi. Misalnya
siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun
ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti
cum-cumi raksasa.
Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama :
Kaki merupakan penjulur bagian ventral
tubuhnya yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali. Pada
beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi
untuk menangkap mangsa. Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak. Massa
viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan,
ekskresi, dan reproduksi. Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan. Cairan
tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel
dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.
Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin
saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar. Sistem
pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.Lidah
bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula. Radula berfungsi untuk
melumat makanan. Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang. Sedangkan
yang hidup di darat tidak memiliki insang. Pertukaran udara mollusca dilakukan
di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru. Organ
ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.
Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secar heterotrof dengan
memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya di air
tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.
Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan
masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain. Fertilisasi
dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur. Telur
berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
C. Klasifikasi Mollusca:
|
Filum mollusca ini dibagi menjadi 5 kelas yaitu :
1. Kelas Pelecypoda.
Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki
berbentuk pipih seperti kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan
untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap
dan membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan,
cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat. Pelecypoda
memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia.
Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat
(ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan
cara mengencangkan dan mengendurkan otot. Cangkang tersusun dari lapisan
periostrakum, prismatik, dan nakreas. Pada tiram mutiara, jika di antara mantel
dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk
mutiara. Mutiara terbentuk karena benda asing tersebut terbungkus oleh hasil
sekresi palisan cangkang nakreas.
Pelecypoda tidak memiliki kepala. Mulutnya
terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial palpus. Pelecypoda tidak
memiliki rahang atau radula. Maka makanannya berupa hewan kecil seperti
protozoa, diatom, dan sejenis lainnya. Insang Pelecypoda berbentuk lembaran
sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella
= lembaran, branchia = insang). Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring
makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong). Sistem
saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan. Tiga
ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion
posterior. Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah
pada masing-masing individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun
eksternal. Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
2.
Kelas Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster =
perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat
gerak atau kakinya. Misalnya, siput air (Lymnaea
sp.), remis (Corbicula javanica),
dan bekicot (Achatia fulica). Hewan ini memiliki ciri khas
berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya. Gastropoda bergerak
lambat menggunakan kakinya.
Gastropoda merupakan kelas yang terbesar dari
moluska. Siput dan siput tak bercanggkang termasuk dalam kelas ini. Siput
bercanggkang tunggal dan spiral. Siput dewasa tidak menunjukan simetri
bilateral tetapi larvanya simetri bilateral. Gastropoda mempunyai lidah yang panjang dan sempit
yang ditutupi deretan gigi kecil. Lidahnya disebut radula. Hewan ini mempunyai
kepala dan dua pasang tentakel. Pada ujung tentakel
panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan
pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau..
Pada ujung tentakel terdapat mata. Sebagian besar
spesies gastropoda hidup di laut tetapi beberapa hidup di air tawar bahkan ada
yang hidup di darat. Yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru. Siput tak
bercangkang dapat ditemukan di laut dan di darat. Warna siput darat sederhana
namun siput tak bercangkang yang hidup di laut kebanyakan berwarna menyolok dan
indah. Beberapa jenis gastropoda
dapat dimakan. Kebanyakan siput laut memakan pelecypoda. Bekecot termasuk gastropoda yang
merugikan pertanian. Berberapa siput merupakan inang perantara bagi cacing.
3.
Kelas
Cepalophoda
Cephalopoda
berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti kepala dan podos yang
artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah mollusca berkaki di kepala atau kepalanya
dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-tentakel.
Yang termasuk kelas ini misalnya gurita, cumi-cumi,
dan nautilus. Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala
terdapat tangan-tangan (delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang
berguna untuk pergerakan dan mencari mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat
dan berfungsi seperti vertebrata. Hanya Nautilus lah yang bercangkang. Cangkang
cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel sedangkan gurita
tidak bercangkang.
Cephalophoda merupakan anggota dari mollusca. Chephalophoda juga termasuk
hewan terbesar dari semua invertebrata. Pernah ditemukan gurita sepanjang 28
kaki dan cumi-cumi sepanjang 50 kaki. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat
dengan cara menyemprotkan air dari bawah mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi
melarikan diri sambil menyemprotkan tinta berwarna hitam bersama-sama dengan
air yang digunakan untuk bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan. Gurita
dan cumi-cumi dapat dimakan.
4. Kelas Scaphopoda
|
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari Mollusca. Hewan ini hanya hidup di laut atau di pantai yang
berlumpur. Cangkangnya tajam, berbentuk silinder, taring, belalai atau terompet
yang kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya, yaitu
di laut dan terpendam di dalam pasir /
lumpur. Warna yang paling sering adalah
putih - coklat atau putih - hijau. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi
tubuhnya yang sangat lunak. Hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di
pasir pantai.
Scaphopoda memiliki lebih dari
350 spesies dan habitatnya mulai dari laut dangkal sampai ke laut dalam (2000
meter di bawah permukaan laut). Panjang tubuhnya sekitar 2 mm - 15 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yang
berfungsi sebagai alat peraba dan untuk menangkap mikroflora maupunmikrofauna.
Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran
gas terjadi di mantel,
dimana oksigen diserap secara langsung ke dalam sirkulasi darah. contoh: Dentalium vulgare.
Ciri-ciri dari hewan kelas scaphopoda yaitu :
a)
Kaki ada dimulut.
b)
Cangkang berbentuk
kerucut atau terompet, 2 ujung terdapat lubang.
c)
Satu pasang netrida:
sistem ekskresi.
d)
Cillia dan tentakel.
5.
Kelas
Amphineura
|
Kelas Amphineura termasuk dalam filum mollusca yang hidupnya melekat di dasar
perairan. Tubuhnya dilindungi cangkang (cangkok) yang tersusun secara tumpang
tindih seperti genting.
Hewan ini bersifat hermafrodit
(berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel telur dan sperma terjadi
di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga
mempunyai fase larva trokoper.
Ciri-ciri hewan kelas amphineura
yaitu :
a)
simetri tubuhnya
bilateral.
b)
Bentuk tubuh pipih.
c)
kaki lebar, pipih dan
terdapat radula (lidah parut).
d)
sistem ekskresi: 1
pasang ginjal.
e)
sistem peredaran darah:
terbuka.
f)
sistem pencernaan: mulut
=> vaduka => kerongkongan => perut => usus => anus.
g)
sistem saraf:
cincin esofagus yang memiliki 2 cabang, 1 menuju ke rongga mantel, 1
menuju ke daerah kaki.
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chilton sp dan Neopilina sp. Chilton sp mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai
cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun
secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi organ dalamnya
tidak. Neopilina disebut fosil hidup
karena sebelum ditemukan pada tahun 1957. Hewan ini dianggap sudah punah
sejak jutaan tahun yang lalu. Moluska ini sangat menarik perhatian karena di
samping memiliki sifat-sifat moluska bagian dalamnya beruas-ruas. Karena
susunan yang beruas-ruas seperti Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan
moluska mempunyai kerabat yang dekat.
D.
Peran mollusca bagi
manusia
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1)
Sumber makanan
berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea
sp.), kerang (Anadara sp.),
kerang hijau (Mytilus viridis), cangkang
(Tridacna sp.), sotong (Sepia sp.), cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
2)
Perhiasan, misalnya
tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
3)
Hiasan dan kancing,
misalnya dari cangkang tiram batu (Aemaea
sp.), Nautilus, dan tiram mutiara (Pinctada
margaritifera).
4)
Bahan baku teraso,
misalnya cangkang (Tridacna sp.)
Mollusca yang merugikan bagi
manusia adalah sebagai berikut :
1)
Bekicot (Achatina fulica) dan keong sawah yang
merupakan hama dari tanaman.
2)
Siput air adalah
perantara cacing Fasciola hepatica.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Mollusca adalah golongan hewan yang bertubuh lunak, tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur
(Kalsium karbonat). Cangkang ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh yang
disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional yaitu ekstoderm,
mesoderm dan endoderm. Hewan ini memiliki coelem yang sempit dan tergolong triploblastik selomata.
Sebagian besar mollusca hidup di laut tetapi banyak juga yang hidup di air tawar bahkan beberapa
hidup di darat. Umumnya mollusca
menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Filum ini dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas Pelecypoda, kelas
Gastropoda, kelas Cepalophoda, kelas Scaphopoda, dan kelas
Amphineura.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimus. 2008. Phylum
Mollusca. (online). http://gurungeblog.wordpress.com.
Anonimus. 2009. Filum mollusca.
(online). http://911medical.blogspot.com
Suwarni. 2008. Avertebrata Air. Makassar : Universitas Hasanuddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar