KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Segala puji hanya bagi Allah yang telah melimpahkan
Taufik, Hidayah dan InayahNya kepada kita, sehingga kita masih dapat menghirup
nafas kaislaman sampai sekarang ini. Shalawat dan salam semoga tercurah pada
junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW yang telah berjuang dengan semangatnya
yang begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman Jahilliyah kepada jaman
Islamiyah.
Dengan mengucap Alhamdulillah kami dapat menyusun
makalah yang berjudul “Sistem Reproduksi Pada Manusia”.Kami ucapkan banyak
terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing kami dalam setiap
materi tentang reproduksi, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami
banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan Allah serta dapat berjuang
dijalan Allah SWT.
kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna,
maka dari itu kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun tentunya.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam penulisan
masih terdapat kalimat-kalimat yang kurang dapat dipahami agar menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Metro, 01 September 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.
Latar
Belakang................................................................................... 1
B.
Tujuan
Penulisan................................................................................ 1
C.
Rumusan
Masalah.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
A.
Struktur
dan Fungsi Sistem Reproduksi Laki-Laki dan Wanita........ 2
B.
Proses
Pembentukan Sperma dan Sel Telur....................................... 14
BAB III PENUTUP..................................................................................... 15
A.
Kesimpulan........................................................................................ 15
B.
Saran.................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang
berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat
kelamin lainnya
Reproduksi atau perkembangbiakan
merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi).
Reproduksi secara fisiologis tidak
vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia
berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia
yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau
mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru
dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa
kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan
dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari
proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
Untuk kehidupan makhluk hidup
reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk
hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka
kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak
dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan
generasi.
B.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
struktur dan fungsi sistem reproduksi laki-laki dan wanita
2.
Untuk
mengetahui proses pembentukan sperma dan sel telur
C.
Rumusan
Masalah
1.
Mengidentifikasi
struktur dan fungsi sistem reproduksi laki-laki dan wanita?
2.
Menjelaskan
proses pembentukan sperma dan sel telur?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Struktur
dan Fungsi Sistem Reproduksi Laki-Laki dan Wanita
·
Struktur
Sistem Reproduksi Laki-Laki
1.
Struktur
luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar)
dan testis (buah zakar).
a.
Penis
Penis terdiri dari:
-
Akar (menempel
pada didnding perut)
-
Badan
(merupakan bagian tengah dari penis)
-
Glans
penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat
keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.Dasar glans penis
disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan
(preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus)
jaringan erektil:
-
2 rongga
yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
-
Rongga
yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga
tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi).
b.
Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit
tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal,
testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu
tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan
mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh
(dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).
c.
Testis
Testis berbentuk lonjong dengan
ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.Biasanya testis kiri
agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon
testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
1)
Membentuk
gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
2)
Menghasilkan
hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
-
Pembentukan
spermaØ oleh tubulus seminiferus.
-
Pembentukan
hormone testoteron oleh selØ leydig
2.
Struktur
dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula
seminalis.Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :
a.
Vas
deferens
Vas deferens merupakan saluran yang
membawa sperma dari epididimis.Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat
lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.Struktur lainnya
(misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan
membentuk korda spermatika.
b.
Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
-
Bagian
dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
-
Bagian
dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
c.
Kelenjar
Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah
kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan
usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan
yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra
dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang
terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
·
Lobus
posterior
·
Lobus lateral
·
Lobus
anterior
·
Lobus
medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan
seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat
pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat
Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan
kelenjar prostat.
d.
Vesikula
seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis
menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.Cairan ini
merupakan bagian terbesar dari semen.Cairan lainnya yang membentuk semen
berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang
mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen
3.
Duktus
Duktuli
a.
Epididimis
Merupakan saluran halus yang
panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari
testis.Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis,
badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini
pada mediastinum menjadi lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh
jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan bagian dari
kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok
dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat
spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai
saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi
semen.
b.
Duktus
Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis
ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut
terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung dengan
saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di
prostate.Panjang duktus deferens 50-60 cm.
c.
Uretra.
4.
Bangunan
Penyokong atau Penyambung
a.
Funikulus
Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus
seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
·
Fungsi
Alat Reproduksi Pria
Alat-alat reprofroduksi pria yaitu:
Genetalia Eksterna
a)
Penis
Berfungsi untuk menyalurkan dan
menyemprotkan sperma saat ejakulasi
b)
Skrotum
berfungsi untuk melindungi testis
dari taruma atau suhu
Genetalia Interna
a)
Testis
Berfungsi sebagai :
Memproduksi sperma
Tempat memproduksi testosteron yang
memegang peranan penting untuk sifat kelamin sekunder dan kejantanan
b)
epididimis
Berfungsi sebagai:
menghubungkan testis dengan saluran vas deferens
memproduksi cairan yang banyak mengandung enzym dan gizi
yang fungsinya mematangkan / menyempurnakan bentuk sperma
c)
vans
deferens
Berfungsi untuk menyalurkan sperma dari epididimis ke
vesika seminalis
Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.
Tempat menyimpan sebagian dari sperma sebelum dikeluarkan.
d)
Vesika
seminalis
Berfungsi sebagai:
Tempat untuk mengeluarkan cairan yang sifatnya alkalis
atau sedikit basa yang mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan sumber
energi bagi spermatozoa dan agar sperma lebih segar, kuat dan mudah bergerak
dalam mencapai ovum
Sebagai tempat penyimpanan spermatozoa sebelum
dikeluarkan melalui kegiatan seksual.
e)
Kelenjar
prostat
Berfungsi sebagai:
Mengeluarkan cairan yang bersifat alkalis yang encer
berwarna seperti susu mengandung asam sitrat, kalsium dan beberapa zat lain
f)
kelenjar
bulbo uretralis
Berfungsi mengsekre3si cairan yang membantu agar sperma
lebih tahan hidup dan lebih memungkinkan untuk bergerak dan memudahkan
pembuahan.
·
Struktur
Sistem Reproduksi Wanita
1.
Genetalia
Eksterna (vulva)
Yang terdiri dari:
a.
Tundun
(Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi
simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu
(pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di atas
simfisis pubis
b.
Labia
Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons
veneris, berbentuk lonjong.Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan
membentuk perineum.Labia mayora bagian luar tertutp rambut, yang merupakan
kelanjutan dari rambut pada mons veneris.Labia mayora bagian dalam tanpa
rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran
labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 –
1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.
c.
Labia
Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan
bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora
terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan;Bagian
atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis,
sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan
bersatu membentuk fourchette
d.
Klitoris
Merupakan bagian penting alat
reproduksi luar yang bersifat erektil.Glans clitoridis mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.Analog dengan
penis pada laki-laki.Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan
panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
e.
Vestibulum
(serambi)
Merupakan rongga yang berada di
antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu
orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini,
dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk
mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual.Kelenjar
bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun
bakteri-bakteri pathogen
f.
Himen
(selaput dara)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen
dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang
senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir
keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang
berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak,
lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat
melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian
posterior
g.
Perineum
(kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus,
panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan
muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani
2.
Genetalia
Interna
a.
Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus
yang menghubungkan rahim dengan vulva.Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan
dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat
dikendalikan.
Vagina terletak antara kandung kemih
dan rektum.Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar
11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam
vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
·
Forniks
anterior -Forniks dekstra
·
Forniks posterior
-Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak
glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan
proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1)
Saluran
untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2)
Alat
hubungan seks.
3)
Jalan lahir
pada waktu persalinan
b.
Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat,
terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan rektum. Dinding belakang
dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri
uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1)
Korpus
uteri : berbentuk segitiga
2)
Serviks
uteri : berbentuk silinder
3)
Fundus
uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya,
uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran
uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm,
nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus
dapat menahan beban hingga 5 liter
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a)
Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian
luar.Menutupi bagian luar uterus.Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat
dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf.Peritoneum meliputi tuba dan mencapai
dinding abdomen.
b)
Lapisan
otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga
lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam.Pada lapisan
tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim.Lapisan tengah
ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena.Lengkungan serabut otot ini
membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit
rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim
makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah.Bagian rahim yang terletak
antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari kavum uteri
dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi
perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut
isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat
persalinan.
c)
Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang
kecil yang merupakan muara dari kelenjar endometrium.Variasi tebal, tipisnya,
dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal
dalam siklus menstruasi.Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan
menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).Lapisan
epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara
terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina.Kedudukan uterus dalam tulang
panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga,
tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
a)
Ligamentum
latum
-
Ligamentum
latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
b)
Ligamentum
rotundum (teres uteri)
-
Terdiri
dari otot polos dan jaringan ikat.
-
Fungsinya
menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c)
Ligamentum
infundibulopelvikum
-
Menggantung
dinding uterus ke dinding panggul.
d)
Ligamentum
kardinale Machenrod
-
Menghalangi
pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
-
Tempat
masuknya pembuluh darah menuju uterus.
e)
Ligamentum
sacro-uterinum
-
Merupakan
penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
f)
Ligamentum
vesiko-uterinum
-
Merupakan
jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat
hamil dan persalinan.
c.
Tuba
Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler,
dengan panjang 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat
penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai
saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi,
dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk
blastula yang siap melakukan implantasi.
d.
Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah
kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di
sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.Setiap bulan sebuah folikel
berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari
ke-14) siklus menstruasi.Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan
mengeluarkan ovum.Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak
100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3
fungsi:
a.
Memproduksi
ovum
b.
Memproduksi
hormone estrogen
c.
Memproduksi
progesterone
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia
13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan
hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada wanita.Pengeluaran
hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran
payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya
terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak
teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi.Hal ini
terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan
tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur
dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai
dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita
·
Fungsi
Alat Reproduksi Wanita
Alat-alat reprofroduksi wanita yaitu:
Genetalia Eksterna
1.
Mons
Veneris
Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya
kotoran selain itu untuk estetika
2.
Labia
Mayora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya
dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.
3.
Labia
Minora
Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di
dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan
syaraf.
4.
Klitoris
Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan
mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual.
5.
Vestibulum
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual
yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
6.
Hymen
Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus
vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan
cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar
Genetalia Interna
1.
Vagina
Berfungsi sebagai :
-
Saluran keluar
untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus
-
Alat untuk
bersenggama
-
Jalan
lahir bayi waktu melahirkan
2.
Uterus
Berfungsi sebagai:
-
Tempat
bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil.
-
Memberi
makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim.
3.
Tuba
Fallopi
-
Berfungsi
sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam uterus.
4.
Ovarium
-
Berfungsi
memproduksi ovum
5.
Ligamentum
-
Berfungsi
untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi
dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ
sekitarnya.
B.
Pembentukan Sperma dan Sel Telur
3. Pembentukan Sperma (spermatogenesis)
Terjadi di dalam testis, bersifat
diploid dan selalu membelah diri secara metosis sehingga berjumlah
banyak.Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer dan terus
membelah diri secara meiosis membentuk spermatosis sekunder dan spermatosit
sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi spermatid yang berdiferensiasi
menjadi sperma.Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium.
4.
Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.Oogonium
bersifat diploid, membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.Oogonium
berkembang menjadi oosit primer dan membelah diri secara meiosis menjadi oosit
sekunder dan badan kutub pertama.Oosit sekunder mengandung kuning telur dan
sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri
menjadi dua.Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan
kutub ke dua, berkembang menjadi ovum yang haploid dan setiap oosit primer
menghasilkan satu ovum.
5.
Ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium. Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita
berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk
menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di tandai dengan mimpi basah pada
usia pubertas.Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk
menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atAu ovum ditandai menarche pada usia
antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum
akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.
B.
Saran
Pengetahuan mengenai seks &
seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang
dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk
tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang
diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan
demikian orang tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara
yang sehat, matang dan bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Kadaryanto et al.
2006.20. Biologi 2. Yudhistira,
Jakarta
Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98.Sains
: Biologi SMP 3. Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu
Pengetahuan Alam 3. 15-18. Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar