Selasa, 15 Juli 2014

MAMALIA ORDO RODENTIA


1.    Rattus ratus diardi, Linnaerus, 1758

a.       Habitat
Tikus hidup di tempat-tempat yang tersedia cukup makanan dan yang dapat memberikan perlindungan. Mereka lebih suka tempat-tempat bervegetasi yang memenuhi kedua kebutuhan tersebut. Bila hal ini tidak terpenuhi, mereka berdiam di tempat-tempat yang memberikan cukup perlindungan baik terhadap panas maupun musuh-musuhnya, yaitu semak-semak atau tempat-tempat berumput lainnya yang tidak jauh dari sumber makanan.

b.      Morfologi
Tubuh bagian atas (punggung) berwama coklat kekuningan dengan bercak hitam di rambut- rambutnya, sehingga memberi kesan seperti berwama abu-abu, dada berwama putih. Panjang badan tikus sawah dewasa dari hidung sampai ujung ekor berkisar antara 270- 70 mm, dengan berat sekitar 130 g. Panjang telapak kaki belakang dari tumit sampai ujung kuku jari terpanjang adalah 32-36 mm. Sedangkan panjang telinga 18-21 mm, memiliki 6 puting susu.

c.       Perilaku

Hampir seluruh waktu yang digunakan untuk makan adalah malam hari. Pada waktu makan, tikus bergerak kesana kemari sambil menggerogoti makanannya sedikit demi sedikit sepanjang malam sampai kenyang. Salah satu kebiasaan tikus yang berbahaya adalah kebiasaan mengasah gigi depannya.Banyak kabel-kabel listrik atau computer menjadi sasaran kebiasaan tikus ini sehingga kerugian yang ditimbulkan sangat dahsyat seperti kebakaran akibat hubungan pendek atau lumpuhnya jaringan computer.
 d. Manfaat Ekologi
Selain sebagai hama pada persawahan, manfaat ekologi dialam tikus merupakan makanan bagi ular dan burung hantu, dimana sudah jelas dalam rantai makanan, apabila tikus di basmi secara besar-besaran maka ketrsediaan makanan bagi predator diatasnya dalam sistem rantai maknan akan terganggu.

 e. Manfaat Ekologi

Salah satu manfaat ekonomi dari tikus adalah diternakkan sebagai bahan peraktikum laboraturim, selain itu juga diperdagangkan untuk memberi makan pada jenis reptil kususnya ular. Dibeberapa daerah di Indonesia tikus juga dimanfaatkan sebagai sumber protein bagi masyarakat. Di Pulau Jawa terkadang terserang hama tikus dimana tikus ditangkap dan dijadikan makanan burung hantu yang diternakkan


2. Callosciurrus notatus, Boddaert 1785

a.       Habitat
Bajing hidup di hampir semua habitat dari tropis hutan hujan ke semi kering padang pasir , dan hanya menghindari daerah kutub tinggi dan gurun terkering. Tupai kebanyakan hidup di hutan-hutan Eropa dan Amerika Utara dan ada juga di Pulau Kalimantan (Borneo) yang kemungkinan merupakan pusat keragaman jenis-jenis tupai, mengingat sebelas (12 jika Palawan dimasukkan) dari 20 spesies tupai di dunia.
Dari segi lokasi para tupai ini memilih bersarang di tempat/pohon yang memang lebat yang fungsinya untuk melindungi diri dari hujan dan keselamatan dari bahaya.
Tupai ini tergolong binatang pintar dilihat dari cara mereka membangun sangkarnya. Mereka membuat sangkar berbentuk lingkaran dan hanya ada satu jalan keluar. Didalam lingkaran itualah mereka beristirahat dan bereproduksi. Bahan-bahan sangkarnya pun tergolong bahan bahan halus seperti kapas dan daun pisang yang sudah matang.

b. Morfologi

Bajing memiliki panjang tubuh 198 mm panjang kaki 44 mm.  Memiliki berat berkisar 150-280 gram, tubuhnya memiliki ciri-ciri yaitu rambut pada bagian punggung dan ekor bewarna cokelat, bagian lateral tubuhnya terdapat garis bewarna kuning pucat dan hitam.

c. Perilaku

Bajing bersifa diurnal yang aktif bergerak pada pagi hari sekitar pukul 07.00-10.00 dan sore hari pukul 15.00-16.00. bajing merupakan binatang individu karena sering terlihat tidak berkelompok, namun binatang ini sering memanfaatkan sarang besama-sama. Pada musim dingin, sulit bagi tupai untuk menemukan makanan, sehingga pada musim panas mereka mengumpulkan makanan untuk dimakan pada bulan-bulan panjang dan dingin berikutnya

            Akan tetapi, tupai sangat hati-hati ketika mengumpulkan makanannya. Mereka tidak mengumpulkan buah, daging atau jenis makanan yang cepat membusuk, tetapi tupai hanya mengumpulkan buah-buahan kering dan dapat tahan lama seperti kenari, hazelnut, dan buah cemara. Bajing sering melakukan kamuflase, terutama ketika di batang pohon. Tupai juga memiliki kecepatan berpindah dari pohon satu ke pohon lainnya, sehingga predator akan terkecoh

d. Manfaat Ekologi

Manfaat ekologi dari hewan ini antaralain sebagai penyebar biji dari buah yang dimakanya, seperti kakao yang dimaka bukan bijinya melainkan lapisan yang menyelimuti biji, sehingga bajing membuang biji tersebut dan tumbuh pada tempat lain.

e. Manfaat Ekonomi
Sebagian orang Jawa mempunyai kepercayaan bahwa daging bajing ini bisa untuk mengobati berbagai penyakit. Satu di antaranya adalah penyakit jantung, dengan kepercayaan yang demikian di pulau jawa atau daerah lainya diperdagangkan untuk di manfaatkan dagingnya dan organ tubuh untuk dikonsumsi.

3. Mus musculus, Linnaeus 1758

a.       Habitat

Mencit hidup pada tempat yang cukup persediaan makan dan untuk perlindungan diri, biasanya bersembunyi dan membuat sarang di lantai-loantai gedung dan perumahan. Bila ketersediaaan makan tidak mencukupi makan akan pindah sarang. Di alam mencit hidup dan bersarang disemak yang tidak jauh dari sumber makanan.

b.      Morfologi

Berat mencit 10-21gram.  memiliki lima pasang kelenjar susu. Distribusi jaringan mammae menyebar, membentang dari garis tengah ventral atas panggul, dada, dan bagian leher. Ekor sama atau lebih panjang sedikit dari badan di tambah kepala, telinag tegak, bulu abu-abu, putih dan cokelat.

c.       Perilaku

Satu ekor tikus muda sekali melahirkan bisa 4 ekor anak (cindil) dan betina dewasa sanggup melahirkan sekitar 10 ekor. Rata-rata periode kehamilan adalah 20 hari. selain itu memiliki perilaku mengasah giginya pada kayu atau barang yang ditemuinya untuk menjaga giginya agar tetap tajam.

d.      Manfaat Ekologi

manfaat ekologi dialam mencit merupakan makanan bagi ular dan burung hantu, dimana sudah jelas dalam rantai makanan, apabila tikus di basmi secara besar-besaran maka ketrsediaan makanan bagi predator diatasnya dalam sistem rantai maknan akan terganggu

 e. Manfaat Ekonomi
Salah satu manfaat ekonomi dari mencit adalah diternakkan sebagai bahan peraktikum laboraturim, selain itu juga diperdagangkan untuk memberi makan pada jenis reptil kususnya ular. Dibeberapa daerah di Indonesia tikus juga dimanfaatkan sebagai sumber protein bagi masyarakat. Di Pulau Jawa terkadang terserang hama tikus dimana tikus ditangkap dan dijadikan makanan burung hantu yang diternakkan.

4. Cavia porcellus, Ficher de Waldheim 1817

a.     Habitat

Habitat Marmut adalah di sebuah padang rumput yang luas dan biasanya hidup dalam sebuah kelompok atau koloni yang besar, karena untuk menjaga ketika ada serangan dari predator. Marmut tidaklah menggali lubangnya sendiri. Ia hanya menempati dan memanfaatkan lubang yang sudah tidak tidak dihuni oleh pemiliknya. Marmut adalah hewan yang dapat menyerang musuh dengan ganas, namun Marmut juga termasuk binatang yang penakut dan juga pemalu.

b.      Morfologi

Marmut dapat dibedakan dengan bajing dari bentuk tubuhnya, mereka dapat dikenali dari bentuk tubuhnya yang pendek dan gemuk. Selain itu juga mempunyai dua pasang kaki yang pendek, denga kaki depan dilengkapi cakar. Pada setiap kaki terdapat empat atau lima jari. Adapun tubuh marmut diliputi bulu tebal, dengan ekor terjuntai panjang di bagian belakangnya. Marmut mempunyai sepasang mata dan sepasang telinga yang agak menjorok sehingga seperti tidak tampak karena tertutup bulu Marmut juga mempunyai gigi lengkap berupa gigi seri dan gigi geraham untuk mencerna makanannya.

c. Perilaku
Marmut adalah binatang penggali yang  menggali sistem yang kompleks dari liang yang berisi beberapa pintu masuk , terowongan dan " pintu darurat " , yang digunakan sebagai tempat berlindung dari predator dan sebagai sarang untuk hibernasi dan pengembangbiakan hewan muda . Liang biasanya 3,3 meter , namun mereka dapat mencapai 23 kaki ketika membangun untuk hibernasi. Musim kawin terjadi setelah muncul dari hibernasi. Kehamilan berlangsung 30 hari dan berakhir dengan 3-8 anak marmut.

d. Manfaat Ekologi
  
            Manfaat dialam dari marmut adalah kotoranya yang dapat menjadi pupuk bagi tanaman dan padang rumput di habitat aslinya, selain itu juga dalam tatanan rantai makanan marmut sebagai mangsa reptil dan hewan karnivora lainya.

e. Manfaat Ekonomi

Dalam perkembanganya budidaya marmut mulai banyak dibudidayakan sebagian kalangan karena memiliki prospek pasar yang masih terbuka sebagai bahan makanan yang mengandung gizi dan nutrisi yang dibutuhkan manusia selain dipercaya sebagai obat, selain itu juhga di jadikan binatang praktek laboraturium.

5. Rattus novergicus, Linnaeus 1758
1.      Habitat
Membuat lubang/sarang di tanah, bersembunyi di Basement dan bagian terendah gedung.NocturnalSocial hierarchy sangat kuat Daya jelajah (rats explore) 300 feet per hari dan pandai berenang sampai 1 mil.

b. Morfologi
Berat 150-600 garam memiliki hidung tumpul, ekor lebih pendek dari kepala ditambah badan. Telinga relatif kecil, rambut bagian punggung abu-abu.kaabu-abuan badian perut. ekor lebih pendek dari badannya (6-8.5 inchi/15-22 cm).

c. Perilaku

Lama perkawinan tikus putih adalah 6 jamketika masa subur perkawinan daapat terjadi selama 100 kali, hewan ini sangat produktif dalam hal beranak pinak, tikus putih bisa beranak sejak berusia 3 bulan dan dapat melahirkan 5 ekor anak dalam sekali melahirkan. Siklus reproduksi tikus dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Tikus memiliki potensi perkembangbiakan sangat tinggi, karena Kematangan seks kelamin sangat cepat dan waktu yang diperlukan dari anak tikus menjadi tikus dewasa relatif cepat pendewasa kelamin tikus rumah 5-8 minggu.


d. Manfaat ekologi

manfaat ekologi dialam mencit merupakan makanan bagi ular dan burung hantu, dimana sudah jelas dalam rantai makanan, apabila tikus di basmi secara besar-besaran maka ketrsediaan makanan bagi predator diatasnya dalam sistem rantai maknan akan terganggu

e. Manfaat ekonomi

Salah satu manfaat ekonomi dari mencit adalah diternakkan sebagai bahan peraktikum laboraturim, selain itu juga diperdagangkan untuk memberi makan pada jenis reptil kususnya ular. Dibeberapa daerah di Indonesia tikus juga dimanfaatkan sebagai sumber protein bagi masyarakat. Di Pulau Jawa terkadang terserang hama tikus dimana tikus ditangkap dan dijadikan makanan burung hantu yang diternakkan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar